Hubungan antara Lobi, Diplomasi dan
Negosiasi
Kegiatan
lobby sebenarnya adalah kegiatan sehari-hari yang tidak dapa terlepas dari
kehidupan manusia. Selama manusia itu melakukan proses komunikasi dengan orang
lain, maka disitulah kegiatan lobby itu terjadi dan kadang kala kita juga
melakukan tanpa kita sadari.
Manusia diciptakan dengan berbagai bangsa, adat, dan jenis serta berbagai
macam karakter dengan kecerdasan dan ketajaman pikiran yang berbeda. Sebagian
manusia sangat cerdas, berdisiplin, jujur, sabar, dan bertanggung jawab, namun
sebagian lagi ada yang kurang cerdas, emosional atau cepat marah, suka
berbohong, dan tidak bertanggung jawab. Kondisi kodrat yang seperti itu
merupakan salah satu sumber penyebab mengapa tidak semua persoalan mendapat
tanggapan yang sama dan penyelesaiannya pun juga berbeda. Dalam lingkungan
kehidupan organisasi kemasyarakatan, baik sosial, ekonomi maupun politik, upaya
untuk mencapai sasaran dengan menggunakan kekerasan atau berdasarkan kekuatan
otot belaka sudah bukan zamannya lagi.
Bahkan dalam menyelesaikan suatu perbedaan atau pertentangan maupun
perbedaan kepentingan diperlukan dialog dan musyawarah melalui lobi dan
negosiasi, meskipun adakalanya berlangsung alot dan membutuhkan waktu yang
relatif lama. Dewasa ini upaya melobi bukan lagi monopoli dunia politik dan
diplomasi, tetapi juga banyak dilakukan para pelaku bisnis, selebritis dan
pihak-pihak lainnya. Biasanya lobi-lobi dilakukan sebagai pendekatan dalam
rangka merancang sesuatu perundingan. Apabila lobi berjalan mulus diyakini akan
menghasilkan perundingan yang sukses.
Lobi dan negosiasi tentunya akan dapat
berjalan dengan sukses apabila dilakukan dengan baik. Dalam komunikasi bisnis,
Negosiasi adalah suatu proses dimana dua pihak atau lebih yang mempunyai kepentingan
yang sama atau bertentangan, bertemu dan berbicara untuk mencapai suatu
kesepakatan. Perbedaan kepentingan memberikan alasan terjadinya suatu titik
temu dan dasar motivasi untuk mencapai kesepakatan baru. Negosiator yang baik
hendaknya membangun kerangka dasar yang penting tentang negosiasi yang akan
dilakukan, agar berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Melakukan lobi dan
negosiasi harus sesuai dengan prinsip- prinsip, strategi, teknik, dan taktik,
esensi dan fungsinya, oleh karena itu disebut sebagai suatu konsep.
Tentunya dalam menjalankan sebuah
bisnis tidak terlepas yang namanya lobi dan negosiasi di dalam prakteknya.
Tentunya tidak selamanya lobi dan negosiasi ini berkaitan dengan hal-hal yang
berbau negative seperti ketika terjadi masalah atau pertengkaran tetapi di
dalam menjalin suatu hubungan kerjasama atau ketika membangun suatu hubungan
yang saling menguntungkan dari kedua belah pihak yang bekerja sama.
Teknik
lobi diplomasi dan negosiasi sangat erat hubungannya dengan kegiatan komunikasi,
yaitu praktek Public Relations banyak
definisi yang menjelaskannya, diantaranya adalah seperti yang diungkapkan oleh
Institue of PR, menyebutkan bahwa praktek PR sebagai disiplin ilmu dan
serangkaian usaha untuk menjaga reputasi dengan tujuan memperoleh pengertian
atau pemahaman dan dukungan serta mempengaruhi opini dan perilaku.
Sepertihalnya
dalam komunikasi, maka dalam lobby juga terdapat unsur-unsur tama yaitus umber
(source), pesan (message), saluran (channel),
penerima (receiver), dan efek (effect) serta umpan balik (feed back).
Seorang
PR tentunya merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk melakukan
hubungan baik. Seorang PR harus memiliki kemampuan diplomasi, lobi dan
negosiasi. Bagaimana mengkomunikasikan pesan-pesan organisasi diterima baik
oleh publiknya, citra baik organisasi tetap terjaga reputasinya.Kegiatan PR
juga berlaku untuk Negara dalam hal ini pemerintahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar